Jakarta - Salah satu cara revolusioner untuk melawan kemacetan di Jakarta adalah dengan memindahkan kampus dan mal dari Jakarta. Cara ini dinilai lebih ekonomis dibanding memindahkan pusat pemerintahan keluar Jakarta.
"Gula-gula mari kita distribusikan ke Jabodetabek. Siapa yang pergi ke mal? Itu orang bermobil, dan mal selalu punya kawasan pelataran parkir," kata mantan Menteri Lingkungan Hidup, Emil Salim saat dihubungi detikcom, Minggu (14/11/2010).
Emil memberi contoh kota di AS, Washington DC, di sana mal tidak terdapat di dalam kota. "Mal terdapat beberapa mil dari kota, jadi penduduk Washington kalau mau ke mal harus berkendara ke luar kota," imbuhnya.
Selain mal, demikian juga kampus. Sebagai contoh yakni UI, seandainya di kawasan Salemba masih terdapat kampus, bisa dibayangkan macet yang terjadi. Dia menyarankan kampus-kampus di Jakarta dipindahkan ke luar kota ke kawasan Jabodetabek atau Karawang.
"Alangkah baiknya ke luar kota, Depok bisa djadikan episentrum kota pendidikan," tambahnya.
Artinya, ribuan mahasiswa yang bergerak ke Jakarta setiap harinya, tentu bisa dikurangi. Kemacetan dan kepadatan di Jakarta sedikit banyak akan berkurang.
"Dengan membangun mal dan kampus di Jakarta, kota-kota satelit di Jakarta juga akan dihidupkan," tutupnya.
sumber: ruangunik.tk